MAKASSAR - Dukungan masyarakat dari berbagai kalangan kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto - Azhar Arsyad (DiA) pada Pilgub Sulsel terus bertambah.
Komunitas PANGL1MA Oposisi Luwu Utara (Lutra) menyatakan sikapnya secara penuh untuk mendukung dan mengantarkan Danny-Azhar menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.
Baca juga:
Anies: BUMN Care Dua Tangan Negara
|
"Saya sebagai panglima oposisi dengan basmalah, Bismillahirrahmanirrahim, mendukung dan siap memenangkan DiA Danny-Azhar nomor urut 1 jadi gubernur Sulawesi Selatan Aamiin, " kata Pimpinan PANGL1MA Oposisi Lutra, H A Midun, di Makassar, Senin (11/11/2024), dikutip KarebaDIA.
Dia mengatakan, pihaknya tidak cepat mengambil keputusan untuk menyatakan sikap terhadap kandidat tertentu. Tapi harus memastikan gagasan visi misi yang sesuai dengan rekam jejaknya.
Baca juga:
Mata Najwa: Anies Baswedan Bicara Gagasan
|
"Berbicara tentang Pilkada dan Pilgub saya sebagai Panglima tidak begitu tertarik sebelum. Saya melihat kinerja dan gagasan visi-misi kalau calon gubernur Sulawesi Selatan bagus dan terbukti baik maka saya dengan Bismillah saya nyatakan mendukung, " ucap DanKOTI dan Pj Ketua Pemuda Pancasila Luwu Utara itu.
Alasan lainnya kata dia, selama ini Luwu Raya masih minim perhatian dari Pemprov Sulsel sebelumnya. Karena tidak begitu masif pemerataan pembangunan.
"Di Pilgub Sulawesi Selatan saya tidak menilai berapa besar uang kandidat tapi saya ingin melihat kesejahteraan masyarakat yang merata mulai dari hulu sampai ke hilir, terutama kami yang ada di tana luwu yang selama ini termarjinalkan oleh penguasa sebelumnya, " jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa jika ada yang menggunakan sebutan Panglima untuk mengatasnamakan dukungan politiknya terhadap kandidat lain. Dirinya pastikan itu tidak benar.
"Maka dengan pernyataan ini saya sampaikan kepada teman wartawan bahwa kalau ada yang menggunakan panggilan Panglima berarti dia itu panggilan contekan atau palsu alias ikut-ikutan kurang kreatif, " tandas.
Diketahui, Midun menyampaikan awal mula dirinya di sematkan sebagai Panglima itu dari teman-teman dan masyarakat Luwu.
"Katanya saya layak di panggil Panglima Oposisi karena dari terbentuknya Kabupaten Luwu Utara Pak H A Midun ini selalu oposisi berdiri di belakang rakyat memperjuangkan kebenaran demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat, " kata dia.
"Jadi saya sampaikan kepada kita semua bahwa yang bisa menyandang status Panglima itu adalah orang yang punya integritas, konsisten, amanah dan komitmen nya baik sekaligus punya pasukan. Maka dari itu cuma 2 panglima di Sulawesi Selatan, yaitu Panglima Kodam dan Panglima Oposisi, " pungkasnya. (*)